Nama : Sri Lovely Harita
NIM
: 181201036
Kelas :
MNH 5
Mata Kuliah : Penilaian Hutan
Dosen : Dr. Agus Purwoko, S.Hut., M.Si
REVIEW JURNAL
Judul |
PENILAIAN EFEKTIVITAS PENGELOLAAN
KAWASAN KONSERVASI DI KAWASAN CAGAR ALAM PADANG LUWAY KABUPATEN KUTAI BARAT |
Jurnal |
AGRIFOR |
Volume
& Halaman |
Vol. XV/No.
1 |
Tahun |
Maret/2016 |
Penulis |
Oleh : Hasrul Nordiansyah, Ismail,
dan Ismail Bakrie |
Reviewer |
Sri Lovely
Harita Nim
181201036 |
Tanggal |
28
Desember 2020 |
Latar Belakang |
Kawasan suaka alam merupakan salah satu bentuk protected area yang ditetapkan untuk
tujuan perlindungan ekosistem dan pengembangan wisata. Karena kawasan suaka
alam merupakan salah satu bentuk protected
area, maka selain perlindungan ekosistem dan pemanfaatannya, satu hal
yang harus dipegang dan senantiasa diingat sebagai misi pokok oleh pengelola
kawasan konservasi adalah pengelolaan biodyversity
(keanekaragaman hayati) dan ekosistemnya. Berdasarkan UU No. 5 tahun 1990
tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya, Cagar Alam (CA)
adalah kawasan suaka alam karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan,
satwa, dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan
perkembangannya berlangsung secara alami. Kondisi dan realitas kawasan Cagar
Alam menuntut upaya pengelolaan yang lebih terarah dan berkesinambungan serta
lebih mendayagunakan potensi sumberdaya alam yang ada untuk kepentingan
kelestarian kawasan tersebut sehingga untuk mengetahui efektivitas
pengelolaan Cagar Alam Padang Luway perlu dilakukan penilaian dengan
menggunakan metode RAPPAM. RAPPAM adalah kependekan dari Rapid Assesment and Prioritization of Protected Area Management
yang merupakan suatu pendekatan untuk mengukur efektivitas pengelolaan
kawasan lindung. |
Tujuan Penelitian |
untuk mengkaji efektivitas pengelolaan Kawasan
Konservasi Cagar Alam Padang Luway berdasarkan nilai penting pada setiap
siklus pengelolaan yaitu perencanaan, masukan, proses, dan keluaran.
Mengetahui nilai komponen yang kurang pada setiap siklus pengelolaan yang
mempengaruhi efektivitas pengelolaan kawasan Cagar Alam Padang Luway. |
Subjek Penelitian |
Kawasan Konservasi Cagar Alam Padang Luway |
Metode Penelitian |
Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan kajian deskriptif – korelasional untuk
menggambarkan secara sistematis mengenai fakta-fakta serta hubungan antara
fenomena yang diteliti. Fakta-fakta yang terjadi dilapangan diklasifikasikan
dan dicatat sebagai variabel-variabel yang memiliki nilai berupa skala
kuantitatif. Metode penelitian menggunakan informasi dari kawasan Cagar Alam
Padang Luway. Pemilihan kawasan konservasi Cagar Alam Padang Luway
dikarenakan adanya fungsi pemanfaatan secara berkelanjutan. Fungsi-fungsi
lain yang diemban menurut UU No 5 Tahun 1990 adalah perlindungan sistem penyangga
kehidupan dan pengawetan keanekaragaman hayati. Pengumpulan fakta dilakukan
dengan menggunakan kuesioner dengan variabel yang telah ditentukan sebelumnya
menggunakan kuesioner (RAPPAM) yang dikembangkan oleh World Wildlife Fund for Nature (WWF). |
Hasil Penelitian |
Penilaian perencanaan kawasan konservasi untuk
penetapan tujuan sangat baik karena nilai komponen pada tujuan pengelolaan
kawasan konservasi untuk kepentingan perlindungan dan keanekaragaman hayati,
spesifikasi keanekaragaman hayati berkaitan dengan tujuan pengelolaan dan
dinyatakan secara jelas di rencana pengelolaan, kebijakan dan perencanaan
harus konsisten serta pegawai dan pengelola harus memahami dan mengerti
mengenai tujuan pengelolaan kawasan. Komponen masukan dalam pengelolaan
kawasan konservasi sebagian besar memperoleh penilaian kurang baik dengan
memperoleh rata-rata nilai 1 sehingga dalam mendukung pencapaian
tujuan-tujuan pengelolaan kawasan konservasi perlu dilakukan pembenahan pada
setiap komponen yang kurang baik. Komponen proses dalam pengelolaan kawasan
konservasi sudah sangat baik dalam menunjang tercapainya tujuan-tujuan
pengelolaan kawasan konservasi ini dilihat dari nilai yang didapat dalam
kelompok komponen penilaian kawasan konservasi dimana rata-rata penilaian
memperoleh nilai 5, namun masih ada kekurangan pada kelompok perencanan
pengelolaan yaitu pada komponen analisis ancaman dimana hanya memperoleh
nilai 1, kurang baiknya analisis dan strategi untuk mengatasi ancaman dan
tekanan terhadap kawasan konservasi dikarenakan terbatasnya sumber daya
manusia yang berada dilapangan. Penilaian terhadap keluaran yang diperoleh
dari pengelolaan kawasan konservasi Cagar Alam Padang Luway menunjukkan bahwa
hampir semua komponen keluaran memperoleh nilai 5 atau sangat baik. Hasil yang
kurang baik terdapat pada upaya restorasi kawasan yang hanya memperoleh nilai
1 sehingga perlu lebih ditingkatkan dengan melakukan penanaman jenis tanaman
yang endemik pada areal kawasan Cagar Alam dan pelatihan staf untuk
meningkatkan pengetahuan tentang pengelolaan kawasan konservasi dan
pengetahuan tentang kawasan konservasi itu sendiri. |
Kekuatan |
Untuk kepentingan perlindungan dan keanekaragaman
hayati, spesifikasi keanekaragaman hayati berkaitan dengan tujuan pengelolaan
dan dinyatakan secara jelas di rencana pengelolaan, kebijakan dan perencanaan
harus konsisten serta pegawai dan pengelola harus memahami dan mengerti
mengenai tujuan pengelolaan kawasan konservasi memperoleh nilai baik. |
Kelemahan |
Aspek perencanaan terutama landasan kepastian hukum dimana
komponen sumber daya manusia dan keuangan dalam melakukan penyelenggaraan
aktifitas penegakan hukum masih kurang baik dan terdapat pula komponen yang
dinilai kurang baik pada landasan desain tapak yaitu pada komponen layout dan keterkaitan kawasan lain.
Kurangnya sebagian besar penilaian terhadap aspek masukan menjadikan aspek
ini sangat lemah dalam mendukung pencapaian tujuan-tujuan pengelolaan kawasan
konservasi. Kurangnya penilaian pada aspek proses pengelolaan terdapat pada
perencanaan pengelolaan terutama terhadap komponen analisis ancaman dimana
terbatasnya sumber daya manusia yang berada dilapangan sehingga dalam
analisis dan strategi untuk mengatasi ancaman dan tekanan terhadap kawasan
konservasi masih kurang baik. Dan kurangnya penilaian pada aspek keluaran
hanya terdapat pada komponen upaya restorasi kawasan dan pelatihan staf untuk
meningkatkan pengetahuan tentang pengelolaan kawasan konservasi dan
pengetahuan tentang kawasan konservasi itu sendiri. |
Kesimpulan |
Efektifitas Pengelolaan Cagar Alam Padang Luway
belum efektif dimana dari keseluruhan aspek siklus pengelolaan pada
perencanaan, masukan, proses dan keluaran yang dinilai masih terdapat
kekurangan dalam melakukan pengelolaan. Dilihat dari keseluruhan penilaian
aspek perencanaan, masukan, proses dan keluaran yang dinilai masih terdapat
kekurangan pada setiap kelompok dan komponennya dan hanya memperoleh total
jumlah nilai 204, dimana untuk penilaian efektifnya suatu kawasan harus
mendapatkan total jumlah nilai 300 dari setiap komponen yang dinilai sehingga
perlu ditingkatkan pengelolaan dari semua aspek agar pengelolaan Konservasi
Cagar Alam Padang Luway dapat berjalan efektif. |
Kelebihan dan kekurangan |
Kelebihan dari penelitian ini adalah penjelasan yang
dipaparkan dan bahasa yang digunakan sangatlah jelas dan mudah dimengerti. Kelemahan dari penelitian ini adalah perlu adanya
analisis lanjutan tentang pengelolaan Konservasi Cagar Alam Padang Luway. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar