Senin, 29 Maret 2021

PAPER BISNIS KEHUTANAN_SRI LOVELY HARITA

 

Paper Bisnis Kehutanan                                                                             Medan,  Maret 2021

POTENSI DAN PELUANG BISNIS MANGROVE DI PANTAI TURELOTO DESA BALEFADORO TUHO KABUPATEN NIAS

UTARA

Dosen Penanggungjawab:

Dr. Agus Purwoko, S.Hut, M.Si

Oleh :

Sri Lovely Harita

181201036

MNH 6

 

  





 

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2021


KATA PENGANTAR

          Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan paper ini dengan baik dan tepat waktu. Paper Bisnis Kehutanan yang berjudul “Potensi dan Peluang Bisnis Mangrove di Pantai Tureloto Desa Balefadoro Tuho, Kabupaten Nias Utara” ini ditulis untuk melengkapi tugas mata kuliah Bisnis Kehutanan.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen Penanggungjawab Mata Kuliah Bisnis Kehutanan yaitu Bapak Dr. Agus Purwoko, S.Hut, M.Si karena telah memberikan materi dengan baik dan benar.  

Penulis menyadari bahwa paper ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik dari berbagai pihak dalam upaya untuk memperbaiki isi paper ini akan sangat penulis hargai. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

 

 

 

 

 

Medan,   Maret 2021

 

 

 

                                                                                          Penulis

 

 

 

 

 

 

 


DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI....................................................................................................... i

KATA PENGANTAR....................................................................................... ii

BAB I  PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang.......................................................................................... 1

     1.2  Rumusan Masalah..................................................................................... 2

1.3  Tujuan........................................................................................................ 2

BAB II ISI

2.1  Deskripsi Umum Pantai Tureloto .............................................................  3

2.2  Pengertian Daya Tarik Wisata dan Ekowisata .........................................  3

2.3  Manfaat Ekowisata ...................................................................................  4

2.4  Potensi Ekowisata Pantai Tureloto ...........................................................  5

2.5  Peluang Bisnis di Pantai Tureloto .............................................................  5

BAB III PENUTUP

     3.1  Kesimpulan ...............................................................................................  7

DAFTAR PUSTAKA

 






BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Pengembangan ekowisata mangrove merupakan salah satu upaya pemanfaatan jasa lingkungan dari kawasan pesisir secara berkelanjutan. Ekowisata pada hutan mangrove dipandang dapat bersinergi dengan langkah konservasi ekosistem hutan secara nyata. Meskipun demikian, dalam prakteknya pengembangan ekowisata pada hutan mangrove harus tetap dikelola dengan menghindari resiko dan dampak negatif terhadap lingkungan, seperti dengan memperhatikan aspek kesesuaian serta daya dukung lingkungannya. Hutan mangrove adalah hutan yang berkembang di daerah pantai yang berair tenang, dengan eksistensi yang bergantung pada adanya aliran air laut dan aliran sungai. Hutan mangrove umumnya terdapat pada dearah
yang berbatasan dengan daratan pada jangkauan air pasang tertinggi, sehingga ekosistem ini merupakan daerah transisi yang dipengaruhi oleh faktor-faktor darat dan laut (Ramadani dan Zidni, 2019).

Ekowisata terus mengalami pengembangan yang cukup pesat. Ekowisata didefinisikan sebagai bentuk kegiatan pariwisata yang memanfaatkan keaslian lingkungan alam, terjadi interaksi antara ling[1]kungan alam dan aktivitas rekreasi, konservasi, dan pengembangan. Namun pengertian istilah ekowisata terus mengalami perkembangan seiring dengan kondisi lingkungan yang kian dinamis. Kegiatan ekowisata tidak hanya sebatas aktivitas rekreasi namun disertai bentuk tanggungjawab terhadap kelestarian area yang masih alami, memberikan manfaat secara ekonomi, dan mempertahankan budaya bagi masyarakat sekitar. Pengembangan ekowisata berkelanjutan (sustainability of ecotourism) dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti tingkat kebiasaan dan sikap masyarakat terhadap lingkungannya, tingkat dukungan kebijakan pemerintah dalam pengembangan ekowisata, pengetahuan tentang konservasi lingkungan itu sendiri, serta tanggungjawab para pihak yang terkait (stakeholders) (Bagindo et al., 2016).

Kawasan mangrove selain berfungsi secara fisik, juga memiliki berbagai fungsi secara ekologi (biofisik) dan sosial ekonomi. Salah satu fungsi ekologi mangrove yaitu fisik kawasan untuk menjaga dan menstabilkan garis pantai dan tepian sungai dan pelindung dari hempasan gelombang dan arus. Fungsi biologi adalah sebagai tempat asuhan, tempat mencari makanan dan tempat berkembangbiak antara lain berbagai jenis ikan, burung, biawak dan jenis primate sedangkan fungsi ekonomi mangrove salah satunya adalah kawasan wisata alam yang hasilnya dapat dikembangkan dalam bentuk produk industri wisata sebagai penghasil devisa. Permanfaatan kawasan mangrove untuk dikembangkan menjadi salah satu kawasan ekowisata merupakan alternatif pemanfaatan yang sangat rasional diterapkan di kawasan pesisir karena dapat memberi manfaat ekonomis dan jasa lingkungan tanpa mengeksploitasi mangrove. Pemanfaatan jasa lingkungan berupa ekowisata akan mendorong upaya konservasi ekosistem mangrove sebagai daerah penyangga kawasan konservasi (Karlina, 2015).

                                                                                                                     

1.2 Rumusan Masalah

  1. Bagaimana deskripsi umum pantai Tureloto?
  2. Apa pengertian daya tarik wisata dan ekowisata?
  3. Apa saja manfaat dari ekowisata?
  4. Bagaimana potensi ekowisata pantai Tureloto?
  5. Apa saja peluang bisnis di pantai tureloto?

 

1.3 Tujuan

  1. Untuk mengetahui deskripsi umum pantai Tureloto.
  2. Untuk mengetahui pengertian daya tarik wisata dan ekowisata.
  3. Untuk mengetahui manfaat dari ekowisata.
  4. Untuk mengetahui potensi ekowisata pantai Tureloto.
  5. Untuk mengetahui peluang bisnis di pantai tureloto.







BAB II

ISI

2.1  Deskripsi Umum Pantai Tureloto

Salah satu pulau yang sedang dikembangkan menjadi pilihan utama dalam bidang pariwisata yaitu Pulau Nias. Pulau Nias dikenal sebagai tempat berselancar karena memiliki ombak yang besar. Hal ini disebabkan karena Pulau Nias berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Pulau Nias telah menjadi tuan rumah Indonesia Open Surfing Championship, karena ombaknya yang sangat besar mencapai 15 meter menjadikan tempat ini dikenal dunia bahkan menjadi pantai terbaik kedua setelah Hawai dalam kegiatan berselancar. Tidak hanya itu Pulau Nias juga dikenal karena budaya lompat batu yang saat ini masih tetap dilestarikan.

Salah satu pantai yang ada di Pulau Nias yaitu pantai Tureloto, memiliki potensi besar sebagai kawasan ekowisata bahari. Pantai Tureloto terletak di Desa Balefadoro Tuho, Kabupaten Nias Utara, Provinsi Sumatera Utara. Pantai Tureloto merupakan salah satu objek wisata Nias yang mempunyai keunikan tersendiri dibandingkan dengan pantai lainnya di sepanjang pesisir Pulau Nias. Pantai Tureloto tidak memiliki ombak yang besar dikarenakan adanya gugusan karang yang berada beberapa ratus meter dari bibir pantai dan berjajar menyerupai benteng pemecah ombak, selain itu pantai ini sudah termasuk sebagai kawasan konservasi perairan.

                                                  

2.2 Pengertian Daya Tarik Wisata dan Ekowisata

Daya tarik wisata menurut Undang[1]Undang RI No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, kemudahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan, alam, budaya, serta hasil buatan manusia yang menjadi sasaranatau kunjungan wisatawan. Daya tarik wisata sendiri memiliki tiga jenis daya tarik. Pertama yaitu daya tarik wisata alam, daya tarik wisata yaitu lebih ke arah destinasi wisata berbasis alam. Kedua yaitu daya tarik wisata budaya yaitu sesuatu atraksi yang dapat membuat wisatawan tertarik pada destinasi berbasis budaya atau atraksi budaya. Ketiga yaitu daya tarik wisata buatan, daya tarik yang membuat wisatawan tertarik pada destinasi buatan.

Pengertian Ekowisata menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri No 33 Tahun 2009 Tentang Pedoman Pengembangan Ekowisata, ekowisata adalah kegiatan wisata alam di daerah yang bertanggungjawab dengan memperhatikan unsur pendidikan, pemahaman, dan dukungan terhadap usaha-usaha konservasi sumberdaya alam, serta peningkatan pendapatan masyarakat lokal.

Mangrove merupakan suatu varietas komunitas pantai tropis yang di dominasi oleh beberapa spesies pohon yang khas atau semak-semak yang mempunyai kemampuan untuk tumbuh dalam perairan asin. Mangrove mempunyai beberapa peran baik secara ekologi, fisik, maupun ekonomi yang sangat menunjang pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Fungsi tersebut antara lain sebagai daerah pemijahan, pembesaran, penyedia pakan berbagai jenis ikan, udang, dan spesies lainnya. Selain itu, dengan sistem perakaran dan canopy yang rapat serta kokoh mampu meredam gelombang tsunami dan angin topan. Selama ini sebagian hutan mangrove dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti pemukiman, pertambakan, budidaya perikanan dan sebagainya.

Indonesia memiliki mangrove yang terluas di dunia dan juga memiliki keragaman hayati yang terbesar serta strukturnya paling bervariasi. Di Indonesia perkiraan luas mangrove juga sangat beragam. Salah satu dari sumber yang mendapat perhatian di wilayah pesisir adalah ekosistem mangrove. Hutan mangrove sebagai sumber daya alam hayati mempunyai keragaman potensi yang memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Manfaat yang dirasakan berupa berbagai produk dan jasa. Pemanfaatan produk dan jasa tersebut telah memberikan tambahan pendapatan dan bahkan merupakan penghasilan utama dalam pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat.

Salah satu jasa yang diperoleh dari manfaat hutan mangrove adalah berupa jasa ekowisata. Hutan mangrove sebagai suatu ekosistem mempunyai potensi keindahan alam dan lingkungan berupa komponen penyusun ekosistem yang terdiri dari vegetasi, biota atau organisme asosiasi, satwa liar, dan lingkungan sekitarnya. Fungsi lingkungan yang diperoleh dari hutan mangrove antara lain sebagai habitat, daerah pemijahan, penyedia unsur hara, dan lain sebagainya.

 

2.3  Manfaat Ekowisata

Manfaat ekowisata berdampak dalam berbagai aspek.  Manfaat tersebut meliputi aspek konservasi, pemberdayaan dan pendidikan lingkungan. Manfaat tersebut secara lengkap adalah sebagai berikut:

  • Konservasi. Keterkaitan ekoturisme dan sarwan terancam  punah sangat erat, bahkan harus bersifat positif, sebagaimana studi yang dilakukan oleh peneliti Universitas Griffith. Wisata berkorelasi positif dengan konservasi berarti memberikan insentif ekonomi yang efektif untuk melestarikan, meningkatkan keanekaragaman hayati budaya, melindungi warisan alam serta budaya di planet bumi.
  • Pemberdayaan ekonomi. Ekoturisme melibatkan masyarakat lokal berarti meningkatkan kapasitas, kesempatan kerja masyarakat lokal. Konsep eko-wisata adalah sebuah metode yang efektif untuk memberdayakan masyarakat lokal di seluruh dunia guna melawan kemiskinan, mencapai pembangunan berkelanjutan.
  • Pendidikan lingkungan. Melibatkan pendidikan lingkungan berarti kegiatan wisata yang dilakukan harus memperkaya pengalaman, juga kesadaran lingkungan melalui interpretasi. Kegiatan harus mempromosikan pemahaman, penghargaan yang utuh terhadap alam, masyarakat, budaya setempat.

 

2.4 Potensi Ekowisata Mangrove Pantai Tureloto

Ciri utama daya tarik wisata adalah keindahan dan keunikan untuk menikmatinya wisatawan harus mengunjungi tempat tersebut.

1.    Potensi tumbuhan.

Mangrove merupakan komunitas vegetasi Pantai tropis, yang didominasi oleh beberapa spesies pohon mangrove yang mampu tumbuh dan berkembang pada daerah pasang-surut pantai berlumpur.

2.    Keunikan ekosistem mangrove.

Selain gunung, pantai, dan peninggalan budaya, Tureloto memiliki terumbu karang yang unik dan pemandangan yang sangat indah. hutan mangrove dengan jumlah spesies terlengkap.

3.    Potensi satwa.

Mangrove memiliki fungsi ekologis sebagai habitat berbagai jenis satwa. Satwa yang biasanya dijumpai adalah terumbu karang, ikan karang,  dan megabenthos.

Pantai Tureloto memiliki perairan yang terlihat berwarna biru kehijauan sehingga terlihat sangat eksotis, hal ini dikarenakan kemampuan perairan menangkap cahaya yang masuk. Pantai ini memiliki perairan yang relatif dangkal sehingga sangat menunjang diadakannya wisata pantai seperti bermain air dan berenang dengan aman.

Ekosistem pesisir pantai Tureloto meliputi terumbu karang, ikan karang, megabenthos dan mangrove. empat wisata di Nias Utara paling eksotis ini memiliki hal-hal unik selain pantainya yang indah. Salah satunya terumbu karang dengan jumlah banyak yang mengitari pantai Tureloto. Di tempat tersebut cobalah untuk merasakan sensasi mengapung di objek wisata di Kepulauan Nias Utara ini atau juga dikenal dengan Laut Mati. Ada satu batu unik di Pantai Tureloto ini yaitu Batu Otak, batu yang memiliki motif otak manusia. Air yang jernih, kondisi alam yang masih sangat segar dan angin sepoi-sepoi akan membuat pengunjung betah seharian.

 

2.5 Peluang Bisnis

Indonesia merupakan negara dengan kekayaaan alam yang sangat melimpah, mulai dari sektor migas, pertanian yang subur serta pariwisata. hal ini bisa di amini karena secara geografis dan kenampakan alam indonesia adalah negara archipelago (kepulauan) dan juga memiliki iklim tropis. Keberagaman landscape daratan Indonesia dan laut yan terbentang sangat luas menjadikan Indonesia sebagai negara tujuan wisata yang cukup potensial.

Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan yang terdiri dari daratan dan lautan seluas ± 5,8 juta Km dan sekitar 70% wilayahnya merupakan perairan laut dengan garis pantai sepanjang ± 81.000 Km. Salah satu kekayaan keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia adalah ekosistem terumbu karang. Terumbu karang merupakan salah satu bagian dari ekosistem pesisir yang mempunyai manfaat yang sangat banyak. Pengembangan potensi wisata bahari memiliki arti strategis dalam pengembangan budaya bahari, usaha multisektor, ekonomi daerah, dan penguatan peran serta masyarakat.

Salah satu pendekatan dalam membuat suatu pengembangan adalah dengan menggunakan pendekatan model bisnis. Faktor pengembangan model bisnis tidak hanya dari teknologi, tetapi juga dari faktor ekonomi seperti mencari penciptaan nilai pemegang saham dan juga faktor regulasi, terutama deregulasi sektor telekomunikasi yang memiliki pengaruh nyata dan menyebabkan munculnya bisnis baru, model pendapatan, dan kompleksitas hubungan antar-perusahaan. Konsep model bisnis kemudian dibangun melalui penambahan dan penyempurnaan dari berbagai artikel, laporan dan buku yang ada untuk memperjelas makna dari waktu ke waktu.

Adapun macam peluang bisnis yang dapat dilakukan di Pantai Tureloto yaitu

1.    Bisnis Penginapan

Berbicara bisnis penginapan, bukan berarti Anda harus membuka hotel mewah dan berkelas. Ingat, tidak semua orang yang pergi berwisata memiliki dana yang melimpah. Untuk itulah penginapan dengan harga terjangkau dan fasilitas sederhana justru lebih banyak diminati.

2.    Bisnis Kuliner

Dimana pun usaha kuliner selalu cocok, baik itu di kawasan industri, pertambangan, bandara maupun di pemukiman kumuh. Jadi jika ditempat-tempat demikian cocok, tentunya di daerah wisata akan lebih cocok lagi. Tetapi harus menyesuaikan dengan tradisi dan budaya setempat.

3.    Bisnis Penyewaan Kendaraan

Bisnis sewa kendaraan baik itu kendaraan roda empat dan roda dua sepertinya sangat masuk akal di daerah yang dekat dengan tempat wisata. Terutama untuk wisatawan asing dari luar negeri.  Bisnis penyewaan kendaraan juga sangat erat kaitannya dengan bisnis traveling, dimana bisa menyediakan jasa antar jemput para turis dari lokasi wisata ke hotel atau mungkin ke tempat lain.

4.    Bisnis Penjualan Oleh-oleh

Berwisata ke suatu tempat akan sangat percuma jika tidak membeli sesuatu yang menjadi ciri khas daerah yang dikunjungi. Beberapa oleh-oleh yang cukup laris manis adalah souvenir, kerajinan khas daerah setempat, kaos atau busana yang bercorak atau bergambar tempat wisata setempat.

5.    Bisnis Jasa Penerjemah dan Tour Guide

Jasa penerjemah biasanya sangat dibutuhkan oleh para wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia. Untuk banyak keperluan mereka memang sangat membutuhkan jasa penerjemah. Selain itu jasa ini juga berkaitan dengan jasa tour guide dimana tentunya para turis ingin mengetahui apa yang mereka kunjungi.

6.    Bisnis Jasa Fotografi

Tidak semua orang memiliki kamera professional dengan hasil yang maksimal. Untuk itulah jasa fotografer masih dibutuhkan untuk mengabadikan momen keceriaan saat berlibur. Anda bisa membuka usaha fotografi atau percetakan di daerah dekat tempat wisata. Bisnis Event Organizer

7.    Kios dan counter

Sama seperti bisnis kuliner, keberadaan kios atau toko di berbagai tempat sangat dibutuhkan. Termasuk juga ditempat wisata untuk memenuhi kebutuhan para wisatawan, seperti makanan, minuman dan lain-lain. Atau alternatif lainnya adalah membuka counter penjualan pulsa untuk melayani wisatawan yang kehabisan saldo pulsa.

 

 

 

 

BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

1.        Pantai Tureloto terletak di Desa Balefadoro Tuho, Kabupaten Nias Utara, Provinsi Sumatera Utara. Pantai Tureloto merupakan salah satu objek wisata Nias yang mempunyai keunikan tersendiri dibandingkan dengan pantai lainnya di sepanjang pesisir Pulau Nias.

2.        Daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, kemudahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan, alam, budaya, serta hasil buatan manusia yang menjadi sasaranatau kunjungan wisatawan.

3.        Manfaat ekowisata berdampak dalam berbagai aspek.  Manfaat tersebut meliputi aspek konservasi, pemberdayaan dan pendidikan lingkungan.

4.        Ekosistem pesisir pantai Tureloto meliputi terumbu karang, ikan karang, megabenthos dan mangrove. empat wisata di Nias Utara paling eksotis ini memiliki hal-hal unik selain pantainya yang indah. Salah satunya terumbu karang dengan jumlah banyak yang mengitari pantai Tureloto.

5.        Peluang bisnis di ekowisata pantai Tureloto adalah bisnis penginapan, bisnis kuliner, bisnis penyewaan kendaraan, bisnis penjualan oleh-oleh, bisnis jasa penerjemah dan tour guide, bisnis jasa fotografi dan kios dan counter.

 

 


 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Bagindo, M., Bunasor S., dan Imam T. S. 2016. Model Bisnis Ekowisata di Taman Nasional Laut Bunaken dengan Pendekatan Business Model Canvas. Jurnal IBP. 11 (1).

 

Joandani, G. K., Rudhi P., Chrisna A. S. Kajian Potensi Pengembangan Ekowisata Sebagai Upaya Konservasi Mangrove Di Desa Pasar Banggi, Kabupaten Rembang. Journal of Marine Research. 8 (1) 117-126.

 

Karlina, E. 2015. Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove Di Kawasan Pantai Tanjung Bara, Kutai Timur , Kalimatan Timur. Jurnal Penelitian Hutan dan Konsevasi Alam.12 (2) : 191-208.

 

Ramadani, R dan Zidni I. N. 2019. Pengembangan Potensi Ekowisata Hutan Mangrove Di Desa Kuala Langsa Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa Aceh. Jurnal Biologica Samudra. 1 (1) : 41-55.

 

Zebua, A. E. B., Dessy Y., dan Efriyeldi. Kajian Potensi Kawasan Ekowisata Bahari Pantai Tureloto Kabupaten Nias Utara Provinsi Sumatera Utara. Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau Pekanbaru Provinsi Riau.

1 komentar: